PERMASALAHAN DESA
Pada prinsipnya dalam pelaksanaan kegiatan program pembangunan di Keluirahan Gandasari pada tahun 2010 telah diupayakan secara maksimal dan optimal sesuai kemampuan potensi yang ada, namun demikian masih terdapat beberapa kegiatan yang belum dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sebagaimana yang telah diuaraikan diatas sebelumnya.
Beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai penyebab faktor penghambat dalam kegiatan di Kelurahan Gandasari diantaranya sebagai berikut:
a. Sektor Kepegawaian
Yang sangat menjadi perhatian dalam hal ini adalah para pegawai yang berstatus TKS / Magang yang selama ini tidak pernah mendapatkan honor (insentif dari APBD Kota Tangerang) tidak seperti yang dirasakan oleh para guru ngaji sehingga timbul adanya ketidakadilan terhadap para pegawai TKS / Magang tersebut.
b. Sektor Ketenagakerjaan
Sebagaimana diketahui bahwa wilayah Kelurahan Gandasari melupakan kawasan industri, namun ironisnya masih banyak tenaga penganggur pada usia produktif. Salah satu faktor penyebabnya adalah perilaku pihak perusahaan kurang atensi terhadap warga masyarakat setempat (terutama terhadap tenaga usia produktif).
Hampir semua perusahaan yang berada di wilayah Kelurahan Gandasari tidak pernah mengeluarkan anggaran CSR sebagai bentuk kepeduliaan terhadap masyarakat setempat sebagaimana telah diatur dalam undang-undangan dalam CSR.
c. Sektor Sosial Kemasyarakatan
Tidak adanya pembinaan secara komprehensif terhadap beberapa organisasi kemasyarakatan di wilayah Kelurahan Gandasari, sehingga mengalami stagnasi organisasi.
Permasalahan-permasalahan lain yang dianggap urgensional seperti di bawah ini :
1. Tidak adanya lahan Fasos-fasum yang cukup;
2. Masih rendahnya Anggaran Biaya Operasional (BOP) Kelurahan, sehingga
belum bisa mengcoper kegiatan-kegiatan yang ada di Kelurahan Gandasari, terutama untuk kegiatan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat seperti kegiatan PKK dan kegiatan sosial lainnya;
3. Masih belum terisinya 2 (dua) jabatan structural yaitu : Kepala Seksi
Ekonomi-Pembangunan dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, sehingga optimalisasi kinerja masih dirasa minim;
4. Banyaknya rencana program kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat
melalui musrenbang yang belum terakomodir kedalam kegiatan APBD Kota
Tangerang;
5. Minimnya sistem managerial dalam penggalian potensi wilayah;
6. Tidak adanya sistem managerial yang jelas dalam pengelolaan pelayanan
secara internal;
7. Masih rendahnya pengelolaan retribusi sampah;
8. Belum terpasangnya janngan telepon kantor.
PROFIL & PERFORMA KELURAHAN GANDASARI
A. Sejarah Singkat Terbentuknya Kelurahan Gandasari
Sejarah terbentuknya Kelurahan Gandasari adalah merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kelurahan Jatake yang menjadi salah satu wilayah dari 6 (enam) Kelurahan yang ada di Kecamatan Jatiuwung dengan melalui tahapan status yaitu : Pertama, pada tahun 1993-1996 Kelurahan Gandasari masih dalam status "desa persiapan". Kedua, pada tahun 1996 menjadi "desa definitif”. Ketiga, pada tahun 1997 yang semula masih bersatus desa definitif ditingkatkan statusnya menjadi "kelurahan".
Sejak tahun 1993-1997 tempat pelayanan publik dilakukan pada sebuah rumah toko (ruko) milik H. Dody Anwar Yasin (yang akrab disapa H. Awang) yang pada saat itu sebagai Lurah Gandasari yang pertama. Pada tahun 1999, Kantor Kelurahan Gandasari pindah lokasi ke area rumah susun (rusun) walaupun masih kurang representatif. Lalu pada 2002 sampai sekarang Kantor Kelurahan Gandasari telah memiliki kantor yang cukup representatif. Sedangkan nama Kelurahan Gandasari diadopsi dari sebuah nama kampung yaitu kampung manis yang lokasinya berdekatan dengan jalan Gatot Subroto (d/h. Jalan Raya Serang).
B. Eksistensi Kondisi Sosial Masyarakat Kelurahan Gandasari
Wilayah kelurahan Gandasari rnerupakan bagian integralistik dari wilayah Kecamatan Jatiuwung Kota Tangerang yang terdiri dari 18 RT dan 5 RW terbagi dalam tiga segmen wilayah, yaitu : kampung pabuaran, kampung cikoneng girang dan kawasan industri.
Letak wilayah Kelurahan Gandasari cukup strategis, karena disamping sebagai wilayah dengan julukan "kawasan industri"-sentra ekonomi, juga didukung oleh jalur lalulintas yang mudah dijangkau dari luar kota atau luar daerah.
Perubahan jumlah angka penduduk Kelurahan Manis Jaya cenderung mengalami pluktuasi yang dimungkinkan karena arus penduduk yang dan pergi silih berganti dengan membawa suku, ras dan agama yang berbeda-beda. Sehingga kehidupan sosio masyarakat Kelurahan Manis Jaya bersifat "pluralistis, heterogen dan multi kultural".
Walaupun demikian, peranserta dan responsibilitas masyarakat terhadap pembangunan wilayah Kelurahan gandasari cukup signifikan. Seperti membantu kerja bakti, pengawasan terhadap pelaksanaan proyek-proyek fisik, membantu dalam mensosialisasikan tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan yang sampai saat ini masih intens, dapat melakukan konsolidasi dan konstelasi politik dan Iain-Iain (hal ini terbukti adanya salah seorang warga yang menjadi anggota DPRD Kota Tangerang periode tahun 2010-2014 sebagai represntasi dari masyarakat Kelurahan gandasari).
D. Kondisi, Sarana dan Prasarana Kantor
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa kondisi gedung kantor Kelurahan Manis Jaya yang dibangun pada tahun 2002 dianggap cukup representatif, dengan komponen kondisi kantor sebagai berikut:
Ø Luas Tanah : ± 450 M
Ø Luas Bangunan : ± 280 M, terdiri 2 lantai meliputi :
a. Lantai satu (bawah) terdiri
· 1 ruang aula;
· 1 ruang sekretariat bersama (PKK, LPM, dan Karang Taruna);
· 1 kamar mandi (toilet);
· 1 ruang gudang;
b. lantai dua (atas) dipergunakan sebagai - ruang kerja pegawai yang
terdiri dari:
· 1 ruang kerja lurah + Kamar Mandi (Toilet)
· 1 ruang kerja sekretaris kelurahan;
· 1 ruang kerja seksi tata pemerintahan;
· 1 ruang kerja seksi ekbang;
· 1 ruang kerja seksi pemberdayaan masyarakat;
· 1 kamar mandi (kondisi rusak)
· 1 ruang musholla;
· 1 space tempat air wudlu.
Ø Sarana dan prasarana kantor
Sebagai penunjang dalam pelayanan publik Kantor Kelurahan Manis Jaya memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Computer
3 unit
1 unit tidak layak pakai
1 unit sumbangan yayasan
1 unit (milik H. Dody Anwar Yasin)
kurang layak pakai
8.
Felling cabinet
E. Kepegawaian
Jumlah pegawai Kelurahan Manis Jaya sebayak 15 (lima belas) orang
terdiri dari:
a) PNS : 3 orang;
b) TKK : 3 orang;
c) TKS/Magang : 9 orang.
d) Petugas Kebersihan : 2 orang
Sebagaimana Peraturan Walikota Tangerang Nomor : 50 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan, maka standarisasi perangkat jabatan sebagai Kepala Seksi ditingkat Kelurahan meliputi:
- satu orang Kepala Seksi Tata Pemerintahan;
- satu orang Kepala Seksi Ekbang;
- satu orang Kepala Seksi Pemberdayan Masyarakat.
Namun pada Kantor Kelurahan Manis Jaya, jabatan sebagai Kepala Seksi hanya terisi oleh Kepala Seksi Tata Pemerintahan Sedangkan pada seksi-seksi lain yang belum terisi/terpenuhi adalah Kepala Seksi Ekonomi-Pembangunan dan Kepala Seksi PeniDerdayaan Masyarakat.
F. Letak Geografis
Wilayah Kelurahan Gandasari terletak ditengah-tengah pemukiman penduduk yang heterogen dengan memiliki luas wilayah ± 156.032 Ha, yang terbagi menjadi 5 RW dan 18 RT sebagai wilayah binaan kelurahan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
v Sebelah Utara : Kelurahan Jatake
v Sebelah Timur : Kelurahan manis jaya
v Sebelah Selatan : Desa Kadu Kec. Curug Kab. Tangerang
v Sebelah Barat : Desa Kadu Jaya Kec. Curug Kab. Tangerang
Lahan wilayah Kelurahan Manis Jaya hampir sebagian besar adalah tanah darat, sebagaimana komposisi pemanfaatan ruang sebagai berikut:
§ luas lahan pemukiman : + 34.943 Ha
§ luas lahan pemakaman : + 1.064 Ha
§ luas lahan pertanian : -
§ luas lahan perkantoran : + 0.070 Ha
§ luas lahan pertokoan/perdagangan : + 0.250 Ha
§ luas lahan wakaf : + 1.20 Ha
§ luas lahan pabrik/industri : + 111.903 Ha
§ luas lahan prasarana lainnya : + 111.903 Ha
G. Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah Kelurahan Gandasari pada medium tahun 2010, sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 pada bulan Juni 2010
sebanyak : ± 17.946 jiwa, dengan rincian :
Ø Laki-laki : ± 9.000 jiwa
Ø Perempuan : ± 8.477 jiwa
Ø Jumlah Rumah Tangga (KK) : ± 6.674 KK
b. Berdasarkan hasil Pemutakhiran Data Penduduk/Coklit, pada bulan Oktober 2010 sebayak : ± 12.750, dengan rincian :
Ø Laki-laki : ± 6.537 jiwa
Ø Perempuan : ± 6.213 jiwa
c. Menurut agama/penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa :
Ø Islam : ± 11.097 orang
Ø Kristen : ± 611 orang
Ø Katholik : ± 449 orang
Ø Hindu : ± 317 orang
Ø Budha : ± 276 orang
d. Menurut usia kelompok pendidikan :
1) 00 - 05 tahun : ± 500 orang
2) 06-11 tahun : ± 1.650 orang
3) 12-17 tahun : ± 1.813 orang
4) 18 tahun keatas : ± 21 orang
e. menurut kelompok tenaga kerja :
a) 10-14 tahun : ± 21 orang
c) 20 - 26 tahun : ± 745 orang
d) 27 - 40 tahun : ± 130 orang
e) 41 - 56 tahun : ± 25 orang
f) 57 tahun keatas : ± 6 orang
f. Menurut tingkat pendidikan :
1) Taman Kanak-kanak (TK) : ± 650 orang
2) Sekolah Dasar (SD) : ± 2.645 orang
3) SMP/SLTP : ± 800 orang
4) SMA/SLTA : ± 975 orang
5) Akademi/DT-D.3 : ±15 orang
6) Sarjana (S.1-S.2) : ± 12 orang
H. Sarana Pendidikan
Perkembangan sarana pendidikan yang berada diwiiayah Kelurahan gandasari sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a) Taman Kanak-kanak (TK) : 2 buah
b) Sekolah Dasar (SD) : 5 buah
Keterangan : sekolah tingkat SLTP/sederajat, SMU/sederajat dan Sekolah Khusus = Tidak ada
I. Sarana Kesehatan :
Sarana kesehatan yang tersedia diwilayah Kelurahan Gandasari pada saat ini terdiri dari:
a) posyandu : 7 buah
b) balai pengobatan : 8 buah
J. Sarana Peribatan
Sarana yang dipergunakan untuk peribadatan ummat beragama diwilayah Kelurahan Manis Jaya sebagai berikut:
a) Masjid : 1 buah
b) Musholla : 16 buah
c) Gereja : Tidak ada
d) Pure : Tidak ada
K. Sarana Olahraga/Kesenian dan sosial
Sarana olahraga/kesenian dan sosial lainnya yang berada diwilayah Kelurahan Manis Jaya diantaranya :
1) lapangan sepak bola : 2 buah (milik swasta)
2) lapangan bulutangkis : 4 buah (milik swasta)
Keterangan : sarana olahraga/gedung olahraga serba guna/kesenian dan sosial lainnya = Tidak ada
L. Industri
Hampir sebagian wilayah Kelurahan Manis Jaya terdiri perusahaan / industri dengan berbagai klasifikasinya, diantaranya :
1. klasifikasi besar : ± 2 buah
2. klasifikasi sedang : ± 40 buah
3. klasifikasi kecil : ± 20 buah
4. home industri : ± 10 buah